OPTIMALISASI PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA MELALUI TEMPLATE DIGITAL LKJIP TERSTANDAR BERBASIS GOOGLE FORM DAN CLOUD DI BAPPLITBANGDA KABUPATEN BARITO TIMUR

Kegiatan ini merupakan wujud aksi perubahan dari Fiktory Wahyuno, SP., MM pada Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan II Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri
Latar Belakang
Sebagai bentuk akuntabilitas kinerja, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) maupun laporan kinerja tahunan. Dokumen tersebut menjadi instrumen penting untuk menilai sejauh mana target, sasaran, serta indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja dapat tercapai. Lebih jauh, laporan kinerja berfungsi sebagai dasar evaluasi, perbaikan kebijakan, serta pengambilan keputusan strategis di masa mendatang.
Namun, dalam praktiknya masih terdapat sejumlah permasalahan yang dihadapi yaitu :
- Kualitas data kinerja belum sepenuhnya valid, reliabel, dan berbasis bukti.
- Keterbatasan pemahaman aparatur dalam penyusunan laporan kinerja sesuai dengan prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound).
- Integrasi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pelaporan kinerja belum berjalan optimal.
- Laporan kinerja cenderung hanya bersifat administratif dan formalitas, sehingga belum sepenuhnya berfungsi sebagai alat kendali manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Permasalahan tersebut berimplikasi pada kurang maksimalnya peran laporan kinerja sebagai sarana pertanggungjawaban kepada masyarakat maupun pemangku kepentingan. Oleh karena itu, penguatan kualitas laporan kinerja OPD menjadi sangat penting, tidak hanya untuk memenuhi kewajiban regulatif, tetapi juga untuk mendorong terwujudnya pemerintahan yang transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil (result-oriented government).
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator dalam Aksi Perubahan Kinerja Organisasi (APKO) adalah menghadirkan inovasi pelaporan kinerja yang lebih seragam, cepat, dan akurat melalui pemanfaatan teknologi digital melalui pengembangan template LKjIP terstandar yang diisi langsung secara daring dengan aplikasi sederhana berbasis Google Form atau Excel cloud, setiap unit kerja dapat memasukkan data kinerja secara lebih mudah dan terintegrasi. Inovasi ini diperkuat dengan penerapan sistem reminder otomatis berupa notifikasi melalui email atau WhatsApp untuk memastikan kepatuhan terhadap tenggat waktu pelaporan, serta penyediaan fitur arsip digital yang berfungsi sebagai repositori terpusat bagi dokumen pendukung kinerja agar tersimpan dengan aman, sistematis, dan dapat diakses kapan saja.

Proses Bisnis Kinerja
Kinerja organisasi Sekretariat Bapplitbangda Kabupaten Barito Timur saat ini masih terbatas karena belum adanya aplikasi pelaporan kinerja. Hal ini menyebabkan proses pelaporan manual, lambat, rawan kesalahan dan kurang transparan. Analisa Laporan Kinerja Organisasi Bapplitbangda Kabupaten Barito Timurterkait belum tersedianya aplikasi Pelaporan Kinerja di Sekretariat, sebagai berikut :
- Pelaporan Kinerja Manual
Saat ini pelaporan kinerja di sekretariat masih dilakukan secara manual menggunakan Word, Excel, dan dokumen fisik sehingga membutuhkan waktu cukup lama.
- Fragmentasi Data
Data kinerja berasal dari berbagai subbagian/bidang dan dikompilasi manual tanpa sistem terintegrasi.
- Koordinasi Internal
Penyampaian data antar pegawai masih melalui email/WhatsApp sehingga sulit terdokumentasi secara sistematis.
- Akses Pimpinan
Pimpinan hanya bisa memantau progres pelaporan melalui laporan periodik, bukan real-time
Terobosan Inovasi
Pengelolaan data kinerja, termasuk penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), merupakan kewajiban setiap perangkat daerah untuk memastikan akuntabilitas kinerja dapat dilaksanakan secara baik dan transparan. Namun demikian, kondisi ideal tersebut belum tercapai karena terdapat berbagai permasalahan. Seperti dijelaskan pada bagian sebelumnya, salah satu masalah utama adalah belum tersedianya sistem aplikasi atau platform khusus yang dapat digunakan secara terintegrasi dalam mengelola data kinerja. Oleh karena itu, diperlukan terobosan inovasi untuk menjawab tantangan tersebut. Adapun beberapa alasan yang melatar belakangi pentingnya inovasi pengelolaan data kinerja di lingkungan perangkat daerah adalah sebagai berikut :
- Seluruh perangkat daerah di Kabupaten Barito timur belum memiliki platform terstandar untuk pengelolaan data kinerja, sehingga masih terdapat perbedaan format dan metode dalam penyusunan laporan
- Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelaporan kinerja masih dilakukan secara manual, tidak terdokumentasi dengan baik, serta tidak mudah diakses kembali untuk kepentingan analisis.
- Ketiadaan sistem digital menyebabkan laporan LKjIP sering terlambat, tidak konsisten, serta sulit untuk dilakukan verifikasi maupun pemantauan secara berkelanjutan.
- Digitalisasi pelaporan kinerja dengan menggunakan format template terstandar akan meningkatkan kecepatan, konsistensi, dan transparansi dalam penyusunan LKjIP.
- Instansi belum sepenuhnya memanfaatkan data historis kinerja sebagai dasar dalam pengambilan keputusan strategis maupun evaluasi capaian indikator.
- Dengan adanya template digital yang terintegrasi dengan basis data cloud, perangkat daerah dapat lebih mudah menganalisis tren capaian kinerja, melihat hubungan antara program, kegiatan, dan indikator, serta mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
- Inovasi ini memiliki sifat adaptif, artinya dapat terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan organisasi dan kemajuan teknologi yang ada.

Penggunaan sistem digital sederhana ini juga membuka peluang inovasi lain, seperti integrasi dengan aplikasi perencanaan dan penganggaran, maupun kolaborasi dengan pihak eksternal untuk penguatan sistem informasi manajemen kinerja.
Strategi Pengembangan Kompetensi dalam Aksi Perubahan
Strategi pengembangan kompetensi yang dilakukan dalam rangka implementasi aksi perubahan adalah pengembangan kompetensi secara klasikal dan pengembangan kompetensi secara non klasikal. Hal ini sesuai dengan amanat Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pengembangan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil. Pengembangan kompetensi secara klasikal yang relevan dilaksanakan dalam rangka mendukung aksi perubahan adalah bimbingan teknis terkait digitalisasi dan sosialisasi. Sosialisasi terkait Optimalisasi Penyusunan Laporan Kinerja Secara Digital Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Kabupaten Barito Timur
Pengembangan kompetensi secara nonklasikal yang relevan dilaksanakan dalam rangka mendukung aksi perubahan adalah Pengembangan kompetensi secara nonklasikal yang relevan dilaksanakan dalam rangka mendukung aksi perubahan adalah coaching, mentoring dan belajar mandiri. Coaching dilakukan dengan pembimbing/ widyaiswara dalam rangka berkoordinasi dan meminta saran masukan terkait pelaksanaan implementasi aksi perubahan per tahapan, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan dan solusi pemecahan masalah tersebut sehingga tujuan yang ditetapkan dalam aksi perubahan tersebut dapat tercapai. Mentoring dilakukan oleh Kepala Bapplitbangda Kabupaten Barito Timur untuk berkoordinasi dan meminta saran masukan terkait pelaksanaan implementasi aksi perubahan “Optimalisasi Penyusunan Laporan Kinerja Melalui Template Digital LKjIP Terstandar Berbasis Google Form dan Cloud di Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Kabupaten Barito Timur” per tahapan, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan dan solusi pemecahan masalah sehingga tujuan yang ditetapkan dalam aksi perubahan tersebut dapat tercapai. Pengembangan kompetensi yang terakhir yaitu belajar mandiri yang merupakan pengembangan kompetensi non klasikal yang dilakukan yaitu berkoordinasi dan sharing pengalaman dari teman, dan terutama koordinasi Bersama. Hal ini akan membawa peningkatan terhadap kinerja pegawai apabila dilakukan secara terencana dan berkesinambungan

